Profil Desa Kaliboto

Ketahui informasi secara rinci Desa Kaliboto mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kaliboto

Tentang Kami

Profil Desa Kaliboto, Bener, Purworejo. Mengungkap potensi ekonomi dari perkebunan cengkeh dan kopi, peternakan kambing etawa, serta pesona wisata alam rintisan Curug Silangit. Simak data demografi dan kearifan lokal desa perbukitan ini.

  • Lumbung Perkebunan Cengkeh dan Kopi

    Berada di dataran tinggi yang subur, Desa Kaliboto merupakan salah satu sentra utama penghasil komoditas perkebunan bernilai ekonomi tinggi, khususnya cengkeh dan kopi robusta.

  • Sentra Peternakan Kambing Etawa

    Sektor peternakan kambing Peranakan Etawa (PE) menjadi pilar ekonomi kedua yang sangat vital, berfungsi sebagai tabungan hidup dan sumber pendapatan penting bagi mayoritas keluarga, didukung oleh melimpahnya pakan hijauan.

  • Potensi Wisata Alam Rintisan Curug Silangit

    Desa ini memiliki potensi wisata alam yang menjanjikan di Curug Silangit, sebuah air terjun alami yang menawarkan keindahan panorama perbukitan Bener dan menjadi daya tarik potensial bagi wisatawan.

XM Broker

Desa Kaliboto, sebuah desa yang terhampar asri di kawasan perbukitan Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, merupakan representasi dari desa agraris yang tangguh dan kaya akan potensi alam. Kehidupan masyarakatnya berdenyut selaras dengan ritme alam, bertumpu pada kekayaan hasil perkebunan, terutama cengkeh dan kopi, yang menjadi komoditas andalan. Di samping itu, sektor peternakan kambing Peranakan Etawa (PE) juga menjadi pilar ekonomi yang kokoh. Di tengah rimbunnya kebun-kebun yang produktif, Kaliboto juga menyimpan permata alam berupa Curug Silangit, yang menjadi harapan baru bagi pengembangan sektor pariwisata desa.

Geografi dan Demografi

Secara geografis, Desa Kaliboto terletak di kawasan dataran tinggi dengan topografi bergelombang dan berbukit. Kontur tanah ini, dikombinasikan dengan kesuburan alaminya dan iklim yang sejuk, menciptakan lingkungan yang sangat ideal untuk budidaya tanaman keras dan rempah-rempah. Menurut data resmi dari pemerintah kecamatan, luas wilayah Desa Kaliboto yaitu sekitar 4,50 kilometer persegi. Sebagian besar lahan ini merupakan perkebunan rakyat yang dikelola secara turun-temurun dengan kearifan lokal.Adapun batas-batas administratif Desa Kaliboto ialah:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Wadas

  • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cacaban Lor

  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kedungpucang

  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sendangsari

Berdasarkan data kependudukan terakhir yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo, Desa Kaliboto dihuni oleh 3.850 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, maka tingkat kepadatan penduduknya ialah sekitar 855 jiwa per kilometer persegi. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak, sebuah profesi yang menyatu dengan identitas dan budaya masyarakat setempat.

Tata Kelola Pemerintahan Desa

Pemerintahan Desa Kaliboto, yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, memegang peran sentral dalam memfasilitasi pembangunan yang berorientasi pada potensi lokal. Mengingat kondisi geografis yang menantang, prioritas utama pembangunan desa difokuskan pada peningkatan kualitas infrastruktur, terutama akses jalan antardusun dan jalan usaha tani. Jalan yang baik merupakan urat nadi bagi kelancaran transportasi hasil panen cengkeh, kopi dan ternak ke pusat-pusat pasar.Kepala Desa Kaliboto menekankan pentingnya pembangunan yang partisipatif. "Setiap program pembangunan, mulai dari perencanaan di Musrenbangdes hingga pelaksanaannya, kami selalu melibatkan warga. Rasa memiliki dari masyarakat inilah yang membuat program berjalan lancar dan hasilnya bisa dijaga bersama. Kami fokus pada apa yang paling dibutuhkan warga, yaitu akses ekonomi yang lancar," ujarnya.

Potensi Ekonomi Utama: Perkebunan dan Peternakan

Kekuatan ekonomi Desa Kaliboto berakar pada dua sektor agraris yang kuat. Pilar pertama yang menjadi andalan utama dan investasi jangka panjang bagi warga ialah perkebunan cengkeh. Pohon-pohon cengkeh tumbuh subur di lereng-lereng perbukitan dan menjadi aset paling berharga. Saat musim panen tiba, seluruh desa akan disibukkan oleh aktivitas memetik dan menjemur bunga cengkeh, yang hasilnya mampu menopang kebutuhan ekonomi skala besar.Di sela-sela pohon cengkeh, warga menanam kopi robusta sebagai sumber pendapatan tambahan yang signifikan. Kopi dari Kecamatan Bener, termasuk dari Kaliboto, dikenal memiliki kualitas yang baik dan menjadi buruan para pedagang.Pilar kedua yang tidak kalah pentingnya merupakan sektor peternakan, khususnya kambing Peranakan Etawa (PE). Hampir setiap keluarga di Kaliboto memiliki ternak kambing yang dipelihara di pekarangan rumah. Ternak ini berfungsi sebagai `tabungan hidup` atau aset yang dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Kondisi alam yang kaya akan pakan hijauan membuat sektor peternakan ini sangat potensial untuk terus dikembangkan.

Pengembangan UMKM dan Potensi Wisata Curug Silangit

Geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Kaliboto masih dalam tahap awal dan sangat terkait dengan hasil bumi. Sebagian besar hasil panen masih dijual dalam bentuk bahan mentah. Namun potensi untuk hilirisasi produk sangat besar. Pengolahan kopi menjadi kopi bubuk kemasan dengan merek lokal atau pengolahan cengkeh menjadi minyak atsiri merupakan peluang yang dapat meningkatkan nilai tambah secara signifikan.Daya tarik utama di luar sektor pertanian ialah potensi wisata alam Curug Silangit. Air terjun ini menawarkan pemandangan yang indah dengan beberapa tingkatan, dikelilingi oleh tebing bebatuan dan pepohonan yang rindang. Suasananya yang masih alami dan tenang menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung yang ingin melepaskan penat dari hiruk pikuk kota.Saat ini, pengembangan curug ini sebagai objek wisata masih bersifat rintisan yang dikelola oleh kelompok pemuda (karang taruna) dan masyarakat sekitar. "Kami sedang berusaha menata akses jalan setapak dan fasilitas dasar seperti tempat istirahat secara swadaya. Harapan kami, Curug Silangit bisa menjadi salah satu destinasi andalan di Bener dan membawa berkah ekonomi bagi warga sekitar," kata seorang pemuda pegiat wisata.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Masyarakat Desa Kaliboto hidup dalam tatanan sosial yang komunal dan agamis, di mana nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan masih dijunjung tinggi. Tradisi seperti sambatan (kerja bakti membantu tetangga), kenduri, dan kegiatan keagamaan menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi dan menjaga keharmonisan sosial.Keterikatan warga dengan alam tempat mereka tinggal sangat kuat, tecermin dari cara mereka mengelola kebun dan merawat lingkungan sekitar. Kearifan lokal dalam memilih jenis tanaman yang cocok dengan kontur tanah dan musim menjadi pengetahuan yang diwariskan secara turun-temurun.Infrastruktur dasar di Desa Kaliboto terus berbenah. Akses jalan utama desa sudah cukup baik, meskipun jalan-jalan menuju dusun di perbukitan masih memerlukan banyak perbaikan. Jaringan listrik sudah menjangkau sebagian besar wilayah, namun akses terhadap sinyal telekomunikasi di beberapa titik masih menjadi kendala.

Prospek dan Tantangan Masa Depan

Masa depan Desa Kaliboto terletak pada kemampuannya untuk mengelola potensi alamnya secara terintegrasi dan berkelanjutan. Konsep agrowisata yang dipadukan dengan ekowisata di Curug Silangit merupakan model pengembangan yang paling ideal. Wisatawan dapat diajak merasakan pengalaman memetik kopi, belajar tentang budidaya cengkeh, sambil menikmati keindahan alam air terjun.Tantangan terbesar yang harus dihadapi ialah pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Diperlukan pelatihan bagi warga lokal untuk menjadi pemandu wisata, pengelola homestay, atau pelaku UMKM yang mampu menghasilkan produk oleh-oleh berkualitas. Di sektor pertanian, fluktuasi harga komoditas dan regenerasi petani tetap menjadi isu klasik yang perlu dicarikan solusinya.Dengan kekayaan alam yang melimpah, modal sosial yang kuat, dan semangat komunal yang tinggi, Desa Kaliboto memiliki semua modal untuk tumbuh menjadi desa yang maju dan berkarakter. Dari aroma cengkeh dan kopi, serta gemercik air Curug Silangit, terpancar optimisme untuk masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.